19 Mei 2025 - 20:27
Semua Hal tentang Jahiliyah Modern

Allah mengutus Nabi Islam pada masa ketika masyarakat tenggelam dalam fitnah, ikatan agama telah terputus, dan pilar-pilar keimanan serta keyakinan tidak kokoh. Dalam pokok-pokok agama terjadi perselisihan, urusan masyarakat berantakan, jalan keselamatan sangat sulit, dan tempat berlindung tidak ada. Lentera petunjuk redup, dan kebutaan hati menyelimuti semua orang.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Untuk memahami perbedaan dan persamaan antara masa Jahiliyah dan masa kini, pertama-tama kita harus memahami seperti apa masa Jahiliyah itu. Kita perlu tahu bagaimana kondisi masyarakat saat itu dan bagaimana akhirnya mereka terselamatkan dari kebodohan tersebut. Karena itu, dalam artikel ini kami akan memulai dengan mengutip sebagian ucapan Imam Ali as mengenai gambaran masa Jahiliyah.

Dalam Khutbah ke-2 Nahjul Balaghah, Imam Ali as bersabda:

Allah mengutus Nabi Islam pada masa ketika masyarakat tenggelam dalam fitnah, ikatan agama telah terputus, dan pilar-pilar keimanan serta keyakinan tidak kokoh. Dalam pokok-pokok agama terjadi perselisihan, urusan masyarakat berantakan, jalan keselamatan sangat sulit, dan tempat berlindung tidak ada. Lentera petunjuk redup, dan kebutaan hati menyelimuti semua orang. Tuhan Yang Maha Penyayang dilanggar perintah-Nya, dan setan dibantu. Iman tidak memiliki penolong, fondasinya hancur, tanda-tandanya disangkal, jalannya rusak, dan petunjuknya dilupakan.

Masyarakat Jahiliyah menaati setan, berjalan di jalan-jalannya, dan meminum dari mata airnya. Dengan tangan mereka, tanda-tanda setan ditampakkan dan benderanya dikibarkan. Fitnah menginjak-injak manusia, menghancurkan mereka dengan kukunya yang kuat, dan berdiri tegak. Namun, masyarakat berada dalam kebingungan, tersesat, tertipu, hidup di samping rumah terbaik (Ka’bah) namun memiliki tetangga terburuk (para penyembah berhala). Tidur mereka adalah bangun, dan celak mata mereka adalah air mata, di negeri tempat orang alim bungkam dan orang bodoh dimuliakan. (1)

Kita semua tahu bahwa Al-Qur'an, Nahjul Balaghah, Shahifah Sajjadiyah, dan kitab-kitab sejenisnya bukan hanya untuk 1400 tahun yang lalu, melainkan merupakan pedoman yang sesuai dengan kondisi manusia di setiap zaman.

Perbandingan antara dunia masa kini dengan masa Jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw menunjukkan bahwa banyak ciri khas masa itu kini terulang dalam bentuk baru di zaman sekarang. Di sini kami akan menunjuk pada beberapa persamaan dan perbedaan utama, lalu membahas jalan-jalan keselamatan dari Jahiliyah modern.

Persamaan antara Masa Jahiliyah dan Dunia Hari Ini

1. Terjerumus dalam fitnah dan kesesatan

  • a. Pada masa Jahiliyah, masyarakat tenggelam dalam peperangan antarsuku, kezaliman, dan ketidakadilan. Hari ini dunia juga menyaksikan perang-perang proksi, terorisme, rasisme, dan krisis moral.

  • b. Fitnah-fitnah modern mencakup perang psikologis, media yang rusak, syubhat akidah, dan penyimpangan pemikiran — yang sangat mirip dengan kekacauan intelektual pada masa Jahiliyah.

2. Putusnya ikatan agama dan lemahnya iman

  • a. Dahulu, penyembahan berhala dan kesyirikan merajalela; hari ini pun "berhala-berhala modern" seperti materialisme, konsumerisme, ambisi kekuasaan, dan penyembahan hawa nafsu telah menggantikan tempat Tuhan.

  • b. Iman di banyak masyarakat menjadi lemah, dan spiritualitas digantikan oleh filsafat materialis dan humanisme.

3. Perselisihan dalam prinsip-prinsip agama dan keterpecahan sosial

  • a. Pada masa Jahiliyah, konflik suku dan ras sangat merajalela. Kini pun fanatisme agama, nasionalisme ekstrem, dan perpecahan politik telah membagi dunia.

  • b. Umat Islam saat ini tercerai-berai dan lemah, sebagaimana bangsa Arab sebelum Islam tidak bersatu.

4. Ketaatan kepada setan menggantikan ketaatan kepada Tuhan

  • a. Pada masa Jahiliyah, masyarakat mengikuti hawa nafsu dan takhayul. Hari ini setan menggoda dengan alat-alat baru seperti dunia maya, budaya antinilai, dan relativisme moral.

  • b. Banyak orang lebih memilih nafsu dan kenikmatan sesaat daripada ketaatan kepada Allah.

5. Orang bodoh diagungkan dan ulama dibungkam

  • a. Dahulu, orang-orang bodoh memimpin masyarakat dan para cendekiawan sejati bungkam. Hari ini pun, dalam banyak masyarakat, tokoh tak berkompeten (selebriti, politisi korup) dijadikan panutan, sementara para pemuka agama dan moral tersingkir.

Perbedaan antara Masa Jahiliyah dan Dunia Hari Ini

  • a. Alat-alat kesesatan menjadi lebih canggih: Jika dahulu kesesatan terbatas pada wilayah tertentu, kini media sosial dan jaringan informasi menjadikan kerusakan bersifat global.

  • b. Jahiliyah modern lebih kompleks: Dulu kesyirikan bersifat terang-terangan, sekarang bentuknya tersembunyi — seperti kepatuhan buta terhadap sistem sekuler.

  • c. Akses pada petunjuk lebih luas: Kini, dengan adanya Al-Qur’an, Sunnah Nabi, dan sumber-sumber keilmuan, kebenaran lebih mudah diakses — tetapi manusia malah tenggelam dalam keduniawian dan tidak memanfaatkannya.

Jalan Keselamatan dari Jahiliyah Modern

1. Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi (saw)

  • a. Sebagaimana Nabi (saw) menyelamatkan manusia dari kegelapan, hari ini pun satu-satunya jalan keselamatan adalah berpegang teguh pada ajaran Islam murni.

  • b. Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan mengamalkannya adalah dasar pembebasan dari kesesatan.

2. Menghidupkan kembali iman dan takwa

  • a. Memperkuat hubungan dengan Tuhan melalui salat, doa, tobat, dan zikir, menyalakan cahaya petunjuk dalam hati.

  • b. Menjauhi dosa, terutama dosa media dan sosial, yang menyebabkan hati menjadi keras.

3. Perbaikan individu dan sosial

  • a. Setiap orang harus memulai dari dirinya sendiri (amar ma’ruf dan nahi mungkar pertama dalam diri, kemudian dalam keluarga dan masyarakat).

  • b. Mendirikan masyarakat Islami berdasarkan keadilan, akhlak, dan persatuan.

4. Melawan serangan budaya

  • a. Menyadari konspirasi musuh-musuh Islam yang menargetkan nilai-nilai Islam melalui media, film, dan jejaring sosial.

  • b. Menguatkan identitas Islam dan menjauhi peniruan buta terhadap budaya Barat.

5. Persatuan umat Islam dan menjauhi perpecahan

  • a. Salah satu pelajaran penting dari sejarah Islam adalah persatuan umat di hadapan musuh.

  • b. Menjauhi fanatisme etnis, mazhab, dan politik yang melemahkan umat Islam.

6. Berpegang pada akal dan menjauhi kebodohan

  • a. Islam adalah agama akal; kita harus menjawab syubhat dengan kajian dan penelitian, serta menghindari taklid buta.

  • b. Mempromosikan ilmu pengetahuan yang disertai iman, sebagaimana sabda Nabi (saw): "Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim."

Kata Penutup

Jahiliyah lama telah berakhir dengan kebangkitan Nabi Muhammad (saw), namun Jahiliyah modern masih terus berlanjut. Jalan keselamatan adalah kembali kepada Islam yang sejati, persatuan, takwa, dan kesadaran Islam. Sebagaimana Allah menjadikan Nabi (saw) sebagai penyelamat pada masa itu, kini pun kita harus berpegang teguh pada petunjuk Al-Qur’an dan Ahlulbait agar terselamatkan dari kegelapan zaman ini.

وَ مَن یَتَّقِ اللَّهَ یَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
Dan siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar.
(QS. al-Thalaq [65]: 2)

Catatan kaki:

  1. Nahjul Balaghah – Khutbah ke-2, terjemahan Muhammad Dashti

  2. Surah al-Thalaq [65]: Ayat 2

Your Comment

You are replying to: .
captcha